Kamis, 13 Mei 2010
Pertautan Antar Sel
Pertautan Antar Sel
Sel sel pada suatu jaringan atau organ dapat mengadakan hubungan dengan sesama sel maupun dengan substansi antar selnya yang disebut juga sebagai pertautan sel. Pertautan sel pada hewan sanngat berbeda beda, seperti pada jaringan ikat , martiks ekstra sel atau substansi antar sel, sangat melimpah,sedangkan sel sel di dalamnya jarang. Matriks ini mengandung banyak polimer berupa serabut dan terutama kolagen. Pada jaringan mikat matrikslah yang menahan tekanan yang mengenainya.
Sedangkan pada jaringan epithelium, sel sel penyusunnya terikat erat satu dengan yang lain membentuk suatu lembaran. Pada jaringan ini kandungan matriksnya sedikit namun banyak diisi oleh sel sel. Di jaringan epithelium ini, sebagian besar tekanan ditahan oleh sel sel penyusun jaringan.
Dengan adanya anyaman filament yang terikat pada permukaan dalam selaput sel tempat terbentuknya pertautan sel lain atau dengan matriks lain. Dengan terbentuknya pertautan tersebutmaka jaringan tersebut beerperan sebagai penghalang air, zat zat terlarut, dan set dari kompartemen yang satu dengan kompartement yang lain.
Berdasarkan fungsinya pertautan antar sel dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok fungsional yaitu:pertautan penyumbat,pertautan penambat,dan pertautan penghubung.
Klasifikasi pertautan antar sel berdasarkan fungsi
1.Desmosom ( Pertautan penambat)
Merupakan pertautan untuk melekatkan atau untuk terjadinya adhesi antara sel sepopulasi, agar sel sel tersebut menjadi kompak dan rapat, Stau secara mekanik menepelkan satu sel ke sel tetangganya atau ke matriks.Merupakan suatu pertautan yang secara mekanik menempelkan satu sel ke sel tetangganya atau kematriks.
Pertautan ini paling banyak dijumpai di jaringan-jaringan,terutama yang terkena tekanan mekanis kuat,misalnya jaringan otot jantung,epithelium kulit,dan leher rahim.Berdasarkan struktur dan fungsinya terdapat dua macam pertautan penambat yaitu : pertautan tambat,yang merupakan tempat pengikatan filament aktin dari sel satu dari sel yang lain atau dari satu tempat ke tempat laindi satu sel;desmosoma dan hemidosmosoma yang merupakan pengikatan filamen intermedia.
Ditinjau dari segi molecular ,pertautan penambat terdiri dari dua kategori protein yaitu: pertama ,protein pengikat intrasel,yang menghubungkan kompleks pertautan dengan elemen sitoskelet; kedua adalah glikoprotein transmembran penghubung, yang bagian intraselnya berikatan dengan satu atau lebih protein pengiknya zat-zat intrasel,sedangkan bagian luarnya berinteraksi dengan matriks atau gliproteinprotein transmembarn dari sel lain.
Bentuk dan struktur pertautan tambat sangat beragam.Pada sel-sel bukan sel pertautan ini berupa bercak atau garis perlekatan yang menghubungkan filament korteks sitoplasma dari sel-sel yang berdampingan Pada set jaringan epithelium berupa pending pelekatan disekeliling setiap sel yang berinteraksi.letak per apiko-lateral,tepat di bawah pertautan sumbat.Pending perlekatan ini di sebut dengan nama desmosoma pending.
Disamping itu juga di kenal Desmosoma yang merupakan salah satu pertautan penambat,Berbeda dengan desmosoma pending,desmosoma yang lebih di kenal dengan desmosoma bercak , spot desmoson ini berbentuk seperti kancing baju dan merupakan persentuhan antara dua buah yang berdampingan.
Hemidesmosoma merupakan setengah desmosoma.Ditinjau dari segi morfologi,pertautan ini mirip desmosoma,namun berbeda dalam fungsi dan komposisi kimia.Pertautan ini tidak menambatkan selaput sel dari set yang berdampingan tetapi merekatkan permukaan basal sel epithelium ke lamina basal atau
Berdasarkan susunan pasangan sel sel yang bersebelahan maka desmosom dibedakan atas:
1.Bersusun dalam satu lingkaran
2.Bersusun membentuk pita
Pita tersebut melilit sel, berada dekat puncak, dan setengah antara sel yang bersebelahan.
Celah antar pasangan kepingan mengandung zat perekat berupa glikoprotein. Lewat desmosom antar sel yang bersebelahan maka tenaga mekanik dapat di rambatkan seperti getaran, tekanan, dan getaran.
Jika disebelah bawah suatu lapisan epitel tak ada sel lain, hanya berupa lamina basalis, maka plasmalema dasar sel demikian desmosom tidak membentuk pasangan, melainkan tunggal atau diebut sebagai hemi desmosom
Adapun Fungsi dari Desmosom adalah:
1.Melekatkan sel sepopulasi
2.Koordinasi antara sel sepopulasi
3.Merupakan tempat berpaut sitoskelet
Desmosom banyak terdapat pada sel epitel pada kulit dan tunika mokosa sebagai saluran dalam tubuh.
2.Gap Junction (Pertautan penghubung)
Merupakan pertautan yang memungkinkan lewatnya zat-zat kimia atau isyarat eletrik dari sel yang satu ke sel tetangganya.pertautan penghubung juga dikatakan juga pertautan antar celah dan plasmodesmata.pertautan celah (neksus) terdapat pada hampir semua sel jaringan hewan.
Bentuknya seperti bercak-bercak .selaput sel dari sel-sel yang berdampingan dipisahkan oleh celah yang sangat sempit,berukuran sekitar 3 nm.Mikrograf electron dari hepatosit menunjukkan suatu struktur yang tampak seperti 7 bilur,4 gelap dan 3 terang (septilaminar).Lebar daerah terang terdapat di tengan berkisar antara 2 sampai 3 nm.Ruangan ini terisi dengan sederetan zarah berbentuk silindris.
Pertautan ini berfungsi untuk komunikasi dan menyalurkan zat antra sel sepopulasi atau jaringan sasaran.. Disebut juga nexus. Gap junctions merupakan celah sempit diantara membran 2 sel atau dinding sel (sekitar 2-4 nm) yang dihubungkan oleh channel protein. Gap junctions disusun oleh connexon (12 satuan protein), connexon tersusun atas 6 subunit connexin transmembran.
Komunikasi gap junctions juga dapat diregulasi oleh sinyal-sinyal ekstraseluler. Contohnya adalah neurotransmitter dopamine yang mengurangi komunikasi gap junctions diantara kelas neuron dalam retina sebagai jawaban atas peningkatan dalam intensitas cahaya.
Fungsi gap junctions adalah membolehkan jalan lintasan ion-ion dan molekul-molekul kecil yang dapat larut dalam air.
Gap junctions membolehkan informasi sinyal untuk dibagi dengan sel-sel tetangga. Saluran-saluran gap junctions membolehkan pertukaran molekul-molekul sinyal intraseluler kecil (perantara intraseluler), seperti Ca2+ dan cyclic AMP, tetapi bukan makromolekul, seperti protein atau asam nukleat. Sel-sel yang terhubung dengan gap junctions dapat berkomunikasi dengan sel lainnya secara langsung.
Ada 2 tipe reseptor yaitu reseptor intraseluler dan reseptor permukaan sel. Reseptor intraseluler ada yang lambat (mengubah ekspresi gen) dan cepat (mengubah fungsi protein). Contoh reseptor intraseluler yang cepat adalah sinyal gas nitrat oksida yang berikatan secara langsung dengan enzim dibagian dalam sel target.
3 kelas terbesar pada protein reseptor permukaan sel adalah ion-channel-linked, G-protein-linked, dan enzyme-linked receptors.
Ion-channel-linked receptors juga dikenal sebagai transmitter-gated ion channels atau ionotropic receptors. Membuka atau menutup secara singkat sebagai jawaban atas pengikatan suatu neurotransmitter.
1.G-protein-linked receptors: terletak diantara respon terhadap berbagai macam molekul sinyal,meliputi hormon, neurotransmitter, dan perantara lokal. Protein reseptor ini dapat mengaktivasi atau inaktivasi enzim yang terikat pada membran plasma atau ion channel melewati protein G secara tidak langsung.
2.Enzyme-linked receptors memiliki 6 subfamili yaitu receptor tyrosine kinase, tyrosine-kinase associated-receptors, receptorlike tyrosine phosphatases, receptor serine/threonine kinases,receptor guanylyl cyclases, dan histidine-kinase-associated receptors. Protein reseptor ini merupakan protein transmembran dengan domain pengikatan ligan pada permukaan luar membran plasma. Contoh: kemotaksis bakteri yang diperantarai oleh histidine-kinase-associated chemotaxis receptors.
3 tahap proses cell signaling yaitu:
3.Reception; agak mirip dengan pengenalan enzim dengan substratnya (kompleks enzim-substrat), sama dengan hipotesis kunci dan gembok dari pengenalan enzim dan substrat. Molekul ligan (biasanya larut dalam air) dikenal oleh hanya 1 protein reseptor yang berikatan dengan membran sel.
4.Transduksi; menimbulkan perubahan konformasi pada reseptor. Perubahan konformasi ini menyebabkan reseptor berinteraksi dengan molekul intraseluler lainnya. Transduksi mungkin menyebabkan banyak perubahan konformasi/struktural pada protein seluler lainnya. Enzim yang tidak aktif menjadi aktif;
5.Respon; biasanya aktivitas seluler, sebagai katalisis enzim atau penyusunan kembali sitoskeleton atau aktivitas gen yang spesifik.
Ciri - ciri pertautan ini adalah :
Daerah pertautan berbentuk kepingan
A.Sel sel berpasangan antar sel sel yang bersebelahan
B.Terdapat celah antara kepingan yang berpasangan
Kepingan terdiri ratusan tabung pendek yang terdiri dari polipeptida, sehingga secara keseluruhan kepingan tersebut trlihat seperti kisi kisi . Tiap kisi merupakan chanel atau terusanyang hidrofilik, sehingga dengan adanya kisi dan celah antara kepingan sel yang bertautan maka zat berupa mikkromolekul yang larut dalam air dapat disalurkan. Zat zat lain yang dapat disalurkan adalah ion organis, gula, asam amino, nukleotida, dan vitamin. Kisi atau chanel tersebut memiliki mekanisme membuka dan menutup yang dipengaruhi olehperubahan konsentrasi ion Ca+ di dalam sitoplasma, sehingga tergolong voltage-gate Ca+2 channel.
Contoh dari gap junction adalah synapsis yang trdapat antara sesame neuron, atau antara neuron dengan otot sehingga akan terbentukneuron transmitter.
Adapun fungsi dari gap junction adalah:
1.Sebagai transport zat terlarut dalam air dari sel ke sel bertetangga dan sepopulasi
2.Penyebaran transport zat secara merata antara sel yang sepopulasi.
3.Sebagai saluran perambatan sinyal kimia.
2.Tight Junction (Pertautan penyumbat/Pertautan rapat)
Suatu pertautan yang merekatkan sedemikian rupa selaput sel beberapa buah sel epithelium yang berdampingan ,sehingga menghalangi menelusupnya molekul-molekul dari satu sisi jaringan epithelium kesisi yang berlawanan(lumen basal atau sebaliknya).Jaringan epithelium memiliki fungsi umum yang sangat pentingyaitu sebagai penghalang yang pemilih,memisaahkan cairan yang berada disebelah,menyebelahnya ,yang berbeda susunan kimianya.Dalam hal ini pertautan sumbat,satunya jenis pertautan penyumbat,memegang peranan ganda yang sangat penting dalm mempertahankan fungsinya sebagaipenghalang yang pemilih.Pertautan sumbat antara sel-sel epithelium merintangi perpindahan molekul protein selaput sel dan zat-zat kimia yang berada disebelah menyebelah lapisan epithelium .
Pertautan sumbat terdiri dari untaian beranastomosis yang mengelilingi daerah apical sel-sel epithelium ,dimana deretan pusat (titik) persentuhan antara lembaran luar selaput sel dari sel-sel yang bertautan.permeabilitas pertautan sumbat terhadap molekul-molekul mikro sangat berangam , misalnya pertautan sumbat epithelium mukosa intestinum 10.000 kali lebih mudah diselusupi oleh ion-ion daripada pertautan sumbat epithelium kantung kemih.
Terdapat dua model pertautan sumbat,pertama : sumbat terdiri dari deretan protein transmembran yang saling berikatan dari set yang berdampingan. Kedua,ditempat pertautan ,belahan ekstrasitoplasma selaput set A menyatu dengan B membentuk lembaran utuh yang bersinambung.
Merupakan pertautan untauk mematri atau menyamak suatu lapisan jaringan agar zat makromolekul dan lemak tidak merembes dari suatu lumen atau lapisan ke lapisan yang lain. Biasanya dari suatu lumen atua ringga intraseluler ke lapisan sel sebelah lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
no koment
BalasHapususaha yang bagusss:DDDD
BalasHapushxhxhxhx
lanjutkan bet
okelah kalo begituh
BalasHapustrimakasiy atas saran myu betttyyyyy
hakhakahak
:D